HPK taruh disini
Liga Spanyol dalam satu tahun terakhir bak neraka untuk Real Madrid. Setelah jadi juara pada 2016/2017, Madrid justru kesulitan.
Namun dalam periode yang sama, Madrid cuma satu kali menjadi juara Liga Spanyol. Itu terjadi pada musim 2016/2017.
Setelahnya, Madrid sulit menemukan konsistensi di Liga Spanyol. Kekalahan telak dari Eibar, Sabtu (24/11), akhir pekan lalu semakin menegaskan kesulitan Los Blancos di liga domestik dalam satu tahun terakhir.
Setelah jadi juara pada 2016/2017, Madrid sudah memainkan 51 pertandingan di Liga Spanyol dan cuma menang 28 kali. Sisanya berakhir dengan 12 hasil imbang dan 11 kekalahan. Itu berarti persentase kemenangan Madrid tak sampai 55%, tepatnya 54,9%.
Marca melansir data yang patut membuat Madrid khawatir. Jika dibuat klasemen yang menghitung 50 pertandingan terakhir di Liga Spanyol (tak termasuk laga pekan ke-13 akhir pekan kemarin), Madrid hanya menempati posisi ketiga.
Dalam klasemen tersebut, Madrid ketinggalan 21 poin dari Barcelona yang ada di urutan pertama. Posisi kedua ditempati Atletico Madrid dengan keunggulan enam angka atas Madrid.
Catatan tak memuaskan itu juga dibarengi dengan lini pertahanan yang rapuh. Dalam klasemen tersebut, Madrid tercatat kebobolan 60 gol. Sementara Barca kemasukan 47 gol dan Atletico cuma 30 gol.
Selepas kepergian Zinedine Zidane, Madrid berharap Julen Lopetegui bisa mengembalikan konsistensi mereka di Liga Spanyol. Namun Lopetegui juga tak mampu mengangkat performa Madrid.
Sergio Ramos dkk sempat melewati krisis dengan lima laga tanpa kemenangan, empat di antaranya berujung kekalahan. Kekalahan telak 1-5 dari Barcelona kemudian mengakhiri karier Lopetegui di Madrid.
Sampai Liga Spanyol 2018/2019 berjalan 13 pekan, Madrid sudah kalah lima kali dan hanya membukukan enam kemenangan. Baru mengumpulkan 20 poin, Madrid tertahan di peringkat enam klasemen.
Situasi tersebut jadi tantangan berat bagi Santiago Solari yang kini sudah diangkat sebagai pelatih tetap. Mampukah ia mengembalikan konsistensi Madrid?
(26/11/18)
Sumber